Dalam dunia
pendidikan khususnya matematika mempunyai
peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan jalan
mengembangkan kemampuan berfikir logis, rasional dan sistematis serta mendasari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejalan dengan hal di atas Soejadi mengatakan bahwa matematika sebagai salah satu ilmu dasar baik aspek terapan
maupun aspek penalarannya mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu
dan teknologi. Dengan demikian sampai batas tertentu matematika perlu
dikuasai oleh segenap bangsa Indonesia baik penerapannya maupun pola fikirnya.
Banyak faktor yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar matematika. Salah satunya adalah katidaktepatan guru
dalam penggunaan metode pembelajaran. Kebanyakan
guru masih mengajar dengan
menggunakan metode
konvensional. Siswa hanya menerima materi sebatas yang disampaikan oleh guru,
sehingga siswa cenderung pasif dan keaktifan siswa kurang diperhatikan. Hal
inilah yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa pada pelajaran matematika
karena siswa tidak diberi kesempatan
untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa.
Proses
pembelajaran diharapkan dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh
potensi itu hanya dapat mungkin berkembang manakala siswa terbebas dari rasa
takut dan menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses
pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan.
Dalam
pembelajaran, Rasulullah saw selalu memilih metode-metode yang terbaik,
terindah dan paling berpengaruh pada jiwa anak didik. Beliau juga menggunakan
metode yang paling mendekatkan kepada pemahaman dan akal mereka serta
memperbanyak menggunakan metode tersebut. Terkadang bertanya, terkadang
menjawab. Dan pada kesempatan yang lain juga membuat suatu perumpamaan terhadap
materi yang akan diajarkan.
Di dalam Al-qur’an juga dijelaskan bahwa betapa
pentingnya metode ataupun strategi dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Sebagaimana
terkandung dalam Surat An-Nahl : 125.
ادْعُ
إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ ۚ إِنَّ
رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ﴿١٢٥﴾
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ayat ini menyuruh agar
menggunakan cara berdakwah dan berdiskusi dengan cara yang baik. Sedangkan
petunjuk dan kesesatan serta hal-hal yang terjadi diantara keduanya sepenuhnya
dikembalikan kepada Allah SWT.
Demikianlah ayat ini menjelaskan tentang penggunaan metode terbaik dalam
memberikan pelajaran. Maka hendakanya ini menjadi pedoman bagi seorang guru
agar melaksanakan pembelajaran dengan baik.
Ada beberapa metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa
dan membuat siswa terlibat dalam pembelajaran, salah
satunya adalah metode
permainan. Metode ini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat
langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang dengan pelajaran matematika.
Metode permainan akan lebih terasa menyenangkan bila
terjadi dalam proses pembelajaran. Siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti
segala aktivitas yang terjadi di dalam kelas. Dengan metode permainan siswa akan lebih memahami
materi. Selain itu siswa tidak akan mudah lupa karena metode permainan adalah hal yang
dilakukan dan dilihat oleh siswa secara
langsung.
0 komentar:
Posting Komentar