Pengertian
HIV Dan AIDS
HIV adalah singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus, yaitu
virus yang sangat kecil atau sekumpulan jasad renik yang menyerang system
kekebalan tubuh manusia.
AIDS adalah singkatan dari
Aequired Immuno Deficiency Syndrome yang berarti kumpulan-kumpulan, tanda dan
gejala penyakit akibat hilangnya atau menghilangnya system kekebalan tubuh
seseorang yang disebabkan oleh HIV.
Sejarah HIV
Dimana
dan kapan virus HIV pertama kali ditemukan masih menjadi misteri sampai saat
ini. Tetapi terdapat beberapa teori yang mendekati tentang penemuan virus ini.
Salah
satu teori tersebut adalah teori yang paling banyak diterima oleh kalangan
ilmuwan yaitu teori The Hunter
menyatakan bahwa virus ini ditemukan pada monyet (monkey) dan simpanse (chimpanzees).
Virus yang diketahui dengan Simian Immunodeficiency Virus (SIV). Tetapi
bagaimana virus ini ada pada binatang tersebut tidak diketahui secara pasti.
Terdpatnya virus itu di dalam monyet dan simpanse merupakan hal yang nyata dan
tidak terbantahkan tetapi berpindahnya virus tersebut ke tubuh manusia
merupakan hal yang masih penuh misteri.
Terdapat
teori yang menyatakan terdapat pemburu yang memakan monyet yang telah
terjangkit dengan virus atau mereka digigit oleh hewan tersebut.
Terdapat
kesamaan antara virus SIV dan HIV yang keduanya merupakan virus yang bisa
membuat infeksi dalam tubuh manusia dengan menyerang sistem kekebalan tubuhnya.
Telah
diketahui bahwa virus bisa berpindah dari hewan kepada manusia dan proses
tersebut disebut dengan Zoonusis.
Peyebaran HIV
Pada tahun 1980 di Amerika terdapat banyak kasus HIV
di dapati pada Guy Man dan korban
yang pertama akibat AIDS meninggal pada tahun 1984. Selanjutnya penyebaran
HIV juga disebabkan oleh donor darah yang dilakukan di Amerika pada tahun
1960-an tanpa tahap pemeriksaan darah yang standard dan ini menyebabkan virus
tersebut menyebar dengan sangat cepat
dan juga bukan hanya virus HIV saja tetapi juga Hepatitis C dan virus-virus
yang lain.
Penyebaran
lainnya adalah dengan penggunaan jarum suntik yang menjadi factor yang sangat
dominan. Pada tahun 1970-an prilaku ini sangat di gemari dan merupakan hal yang
sangat biasa.
Penularan HIV
Dalam
tubuh manusia HIV dominan terdapat pada cairan darah, sperma dan cairan vagina.
Selain itu juga terdapat pada air mata, air liur, cairan otak, keringat dan air
susu ibu. Namun hal tersebut belum terbukti bahwa cairan-cairan tersebut dapat
menularkan HIV. Karena hanya terdapat dalam jumlah yang kecil.HIV tidak
terdapat pada air kencing dan tinja jika tidak tercampur dengancairan lain yang
berpotensi menyebabkan HIV.
Penularan
virus ini dapat terjadi jika adanya pertukaran cairan tubuh yang telah
mengandung HIV seperti melalui jarum suntik, oral sekusal, transfusi darah dan
air susu ibu (ASI) yang telah terjangkit HIV positif.
Penularan
tidak akan terjadi apabila pengidap hanya bersalaman, bersentuhan, penderita
batuk-batuk didepan kita, dalam kolam renang, dari gigitan nyamuk dan makanan
yang disajikan pengidap HIV. Orang yang dapat menularkan HIV yaitu orang yang
positif mengidap HIV yang terlihat sehat tetapi pada tubuhnya terdapat HIV.
Akan tetapi kemungkinan terbesar penularan berasal bagi orang yang masih tampak
sehat.
Cara
HIV Melemahkan Kekebalan Tubuh
HIV
menyerang sel darah putih. HIV masuk ke dalam sel dan merusak bagian penting
dalam tubuh. Sel darah putih yang telah di rusak tersebut menjadi tidak
mengenal bibit penyakit. Bahkan merusak sel darah putih yang lain. Lambat laun
sel darah putih yang sehat akan berkurang. Sehingga kekebalan tubuh juga sangat
rendah dan tidak berfungsi dengan baik terhadap serangan penyakit.
AIDS
dapat menyebabkan kematian.
Ketika
seseorang telah terjangkit AIDS kekebalan tubuh makin menurun dan berbagai
penyakit akan mudah menyerang. Bahkan penyakit yang ringan untuk orang lain
dapat menimbulkan kematian bagi orang
yang terjangkit HIV.
Siapa
Saja Yang Dapat Terkena AIDS ?
Pada
awalnya AIDS hanya dikenal di lingkungan homoseksual seksual saja. Akan tetapi
faktanya saat ini AIDS menyerang siapa saja. Laki-laki, perempuan, pria, tua,
muda bahkan seorang bayipun dapat diserang. Orang kaya, miskin, berpendidikan
tinggi ataupun tidak berpendidikan sama sekali apabila orang tersebut melakukan
hal yang dapat beresiko tertular, maka orang tersebut akan berpotensi akan
tertular dan akan menjadi korban AIDS. Perilaku resiko tertular yang tinggi
yaitu berganti-ganti pasangan seksual, menggunakan jarum suntik atau alat tusuk
secara bergantian.
Seseorang
yang tidak pernah berhubungan dengan WTS mungkin saja tertular dengan cara lain
misalnya melalui pemberian transfuse darah yang telah positif tercemar HIV,
menggunakan alat cukur atau siakt gigi bekas dipakai pengidap HIV juga dari ibu
hamil pengidap HIV kepada bayi yang di kandungnya.
Gejala Infeksi HIV
Perjalanan penyakit AIDS melalui beberapa tahapan,
yaitu :
- Dmulai
dengan masuknya HIV kedalam tubuh seseorang.
- Gejalanya
hanya seperti flu dan akan sembuh beberapa hari kemudian.
- Tes darah
saat ini masih belum dapat menunjukkan adanya infeksi HIV (masih negatif).
- Setelah 1
sampai 3 bulanbarulah tes darah menjadi positif.
- Pada tahap
ini orang masih tampak sehat.
- Keadaan
tampak sehat ini dapat berlangsung 2 sampai 10 tahun.
- Orang
tersebut dikenal sebagai ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Gejala
selanjutnya sudah ada gjala seperti penyakit lain, misalnya :
·
Demam
berkepanjangan.
·
Selera
makan hilang.
·
Diare
terusmenerus tanpa sebab ang jelas.
·
Pembengkakan
kelenjar prostat dan getah bening.
·
Bercak-barcak
merah dikulit.
·
Berat
badan turun secara drastic.
Tanda-tanda Khas Penderita
Pada tahap ketiga system kekebalan tubuh sudah semakin
menurun sehingga perlawanan terhadap penyakit lain sudah sangat rendah.
Pengidap HIV telah berkembang menjadi pendarita AIDS. Gejala AIDS yang muncukl
berupa :
- Radang
paru-paru.
- Radang
saluran pencernaan.
- Kangker
kulit.
- Radang
karena jamur di mulut dan kerongkongan.
- Gangguan
susunan saraf.
- TBC.
Pada umumnya sekitar 1
sampai dengan 2 tahun setelah gejala AIDS muncul, penderita akan menuinggal
dunia.
Perbedaan
Pengidap HIV dan Penderita AIDS
Pengidap
HIV adalah seseorang yang telah terinfeksi HIV, akan tetapi orang tersebut masih dalam keadaan
sehatatau Nampak sehat. Penderita AIDS aadlah pengidap HIV yang telah menunjukkan gejala khas AIDS.
Penyakit-Penyakit
Yang Sering Menyertai Penderita AIDS
Beberapa penyakit infeksi parasit, jamur dan virus pada
AIDS biasanya sulit disembuhkan. Kadang-kadang penyakit ini dapat diatasi pada
saat akut tapi cepat kambuh bila pengobatan dihentikan. Sebagian besar penyakit
pada AIDS adalah akibat reaksi kuman yang sudah ada pada tubuh penderita jadi
bukan infeksi.. biasanya kuman tersebut tidak berbahaya, tidak menular kepada
oaring lain kecuali Tuberculosis Paru,
Herpes Zoster dan Salmoneiosis.
Infeksi
tunggal jarang terjadi, sering kali terjdi infeksi beberapa jenis kuman
bersamaan, atau infeksi susulan. Dokter yang melayani harus menaydari hal ini
bila pengpbatan suatu penyakit gagal. Hasil pengobatan yang buruk karena adanya
infeksi penyakit lain bukan karena kegagalan pengobatan. Infeksi pada penderita
AIDS biasanya berat dan sering kali menyebar ke beberapa organ sekaligus tubuh
penderita.
Beberapa jenis infeksi Opurtunistik yang sering dijumpai pada penderita AIDS :
- Pneumonia
Pnemosytis Carinii
- Tuberculosis
- Retinitis
Virus Sitomegalo
- Kandidiasis
- Toksoplasmosis
- Kriptosporidasis
- Sarcoma
Kaposi
- Limfoma
Malignum
Tes
Antibody HIV
Tes
antibody dibituhkan dalam diagnosis penyakit dan juga untuk melihat penyakit
AIDS pada seseorang. Dalam melihat perkembangan penyakit di dalam tubuh juga
dengan memeriksa antibody dalam darah penderita. Untuk melekukan test antibody
HIV, maka perlu mengenal T-sel. T-sel merupakan satu jenis sel yang membangun
system kekebalan tubuh. T-sel terbagi atas T-4 dan T-8.
T-4
atau sering disebut CD 4 mempunyai fungsi untuk untuk mengaktifkan dan
menghentikan kerja kuman atau penyakit yan menyerang.
T-8
atau sering disebut CD 8 mempunyai funsi untukj membunuh penyakit yang
menyerang system kekebalan tubuh.
Pada
orang sehat kadar T-4 berkisar antara 500 sampai 1000. Orang yang mengidap HIV
yang positif biasanya memeriksakan kadar T-selnya setiap 3 bulan sekali. Hal
yang perlu diingat adalah kadar T-sel hnayalah sebagian dari cara melihat
keadaan kesehatan tubuh.
Faktor
Psikologis Yang Ditimbulkan Akibat AIDS
Pada
penderita HIV/AIDS dalam berbagai tahap atau kondisisnya dapat dijumpai
gejala-gejala maupun gangguan kejiwaan. Yang sering tampak adalah kecemasan,
depresi, cepat putus asa dan merasa tidak ada gunanya lagi melanjutkan
kehidupannya. Keadaan-keadaan psikologis inilah yang membuat penderita HIV/AIDS
semakin lemah fisiknya.
Penyuluhan
Dan Konseling tentanag HIV/AIDS
Konseling adalah suatu hubungan kerja sama yang
bersifat menolong anatara konselor dan klien bekerja sama mengatasi
permasalahan yang dihadapi klien, menggunakan komunikasi untuk mengidentifikasi
permasalahn yang dihadapi dan membantu klien mengubah sikap dan persepsi yang
negative terhadap masalah yang dihadapi. Pada kasusu HIV/AIDS konseling
berperan dalam melakukan identifikasi perilaku beresiko tinggi dengan perilaku
beresiko tinggi dengan perilaku yang tidak beresiko serta mempertahankan
perilaku tersebut dan memberikan pertimbangan kepada klien dalam rangka
mengambil keputusan untuk melakukan test HIV bila ada indikasi. Klien yang
dating ke sarana kesehatan yang membutuhkan konseling antara lain merasa
khawatir, dirinya tertular HIV walaupun tidak ada kontak dengan penderita,
berprilaku beresiko tinggi, ingin tahu kedaan diriny, akan melakukan test, akan
mengambil hasil test pengidap HIV perllu didampingi hingga meninggal dunia.Bila
ada keadaan medis yang memerlukan penobatan segera, maka harus dilaksanakan
sebelum konseling. Dokter yng menerima dapat melakukan tindak lanjut atas klien
tersebut atau melimpahkan tugasnya terhadap konselor yang terlatih.
Pencegahan
Dan Pengobatan HIV/AIDS
Sampai saat ini belum ada obat mujarab yang dapat
menyembuhkan AIDS ataupun vaksin yang efektif untuk mencegah HIV/AIDS. Walaupun
begitu sudah didapati obat untuk
mengobati AIDS tetspi belum teruji klinis secara internasional dan itu berarti
juga bahwa belum bisa dikatakan sebagai obat bagi AIDS.
Perlu
ditekankan bahwa resiko terinfeksi AIDS meningkat pada orang yang memiliki
banyak mitra seksual dengan ataupun pada kelompok masyarakat yang menggunakan
jarum suntik berjama’ah.
Bagaimana cara pencegahan AIDS ?
Pencegahan
tentu saja dengan cara menghindari penularan, yaitu :
- Melakukan
hubungan seks yang aman.
- Selalu
menggunakan alat suntik atau alat tusuk yang steril.
- Bagi wanita
pengidap HIV sebaiknya tidak hamil.
Bagaimana hubungan seks yang aman?
Ø
Bagi
yang belum aktif dalam kegiaan seksual missal remaja atau orang-orang yang
belum menikah seharusnya tidak melakukan hubungan seksual meskipun dengan
pacarnya.
Ø
Bagi
yang sudah aktif dalam kegiatan seksual seharusnya :
o
Setia
kepada suami atau istri ataupun kepada pasangan seksualnya.
o
Menggunakan
kondom bila melakukan hubbungan seksual dengan kelompok breperilaku resiko
tinggi ataupun dengan pengidap.
Penggunaan kondom yang benar
menjamin seseorang tidak tertular HIV. Pengunaan kondom yang benaar dan
melindungi bila :
- Mutu kondom
terjamin.
- Cara
menggunakannya benar.
Pencegahan lainnya bukanlah dengan cara mengucilkan
penderita. Mengucilkan penderiuta sama sekali tidak bermanfaat karena HIV tidak
menular melalui hubungan social biasa. HIV tidak menular bila :
- Bersentuhan,
bersalaman, bahkan berpelukan ataupun berciuman dengan pengidap.
- Menggunakan
alat-alat makan bersama-sama.
- Menggunakan
satu WC bersama pengidap HIV.
- Berenag
bersama pengidap HIV.
- Digigit
nyamuk yang baru saja menggigit pengidap HIV.
- Kontak
dengan keringat, air mata, air kencing ataupun ludah pengidap HIV.
Sehingga bagi seorang pekerja masih dapat melakukan tugasnya seperti
biasa.
Hubungan social biasa tidak
menularkan HIV. Sifat HIV yang agak menguntungkan manusia adalah virus tersebut
cepat mati diluar tubuh. Pada media kering virus lebih cepat mati. Virus
bertahan lebih lama di luar tubuh bila dalam darah yang mengandung HIV masih
dalam keadaan belun mongering. Sehingga para pekerja dapat melakukan hubungan
social seperti biasa.Perkembangan virus HIV di dalam tubuh penderita berjalan
secara menahun, menurunnya kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.